"Berkendaralah sesuka hatimu" R27 10 05 18 13.40
Kalian tau bahwa otak lah yang mengontrol seluruh bagian tubuh kita, tapi sebelum itu aku pernah melakukan sesuatu. Suatuhal yang sebelumnya kuanggap mustahil sejak dulu. Hati, merupakan sumber utama sebuah pemikiran, aku pernah mendengar kata, "setiap tempat adalah sekolahmu, setiap orang adalah gurumu, setiap hal adalah ilmu pengalamanmu". Pernah kalian belajar dari lagu? Kaliah tau? Sebenarnya jika hanya mengulik 1 lagu kita tak kan selesai 1 jam saja, ku bawakan contoh lagu milik JHF (Jogja Hip-Hop Foundation) yang berjudul Sedulur. Mari kita simak lirik di bawah ini, dan akan ku ceritakan bagaimana video clipnya.
SEDULUR (JHF)
Awake dewe kabeh sedulur
Nyawiji siji ing guyub lan rukun
Tansah ngajeni lan ngopeni
Gugur gunung hanjaga pakerti
Pada bait pertama di dalam video clip tersebut, menceritakan keempat orang sahabat yang berbeda agama, tapi 1 ikatan erat dalam perpaduan hal apapun, mengenang kisah, bahwasanya kita semua ini adalah saudara, dan pada dasarnya harus selalu menghormati dan rukun, bekerjasama, bergotong royonh dll.
Sedulur sedulur
Aja dha udur yo sing akur
Lirik di atas pun juga memiliki arti, yang mempunyai wejangan seorang saudara, apalagi orang keturunan jawa harus saling menjaga dan akur, dalam kata jawa akur bisa diartikan sebagai damai.
Sedulur sedulur
Welas asih padha ditandur
Tak lupa bait ini mengajarkan kita sesuatu hal, yaitu saling mengasihi kepada sesama, tak lupa berbagi dan membagi, ealu terkadang kita harus di bagi.
Asah tanpa amarah
Asih tanpa pamrih
Asuh supaya tuwuh
Pasedulurane kukuh
Pada kata asah ini saya gagal faham, jadi menurut saya, bekerja tanpa amarah, mengasihi tanpa pamrih, dan menumbuhkan rasa persaudaraan agar tetap kokoh.
Sing wuta dituntun
Yo dha padha mlaku bareng
Sing lempoh dijunjung
Merga jagade peteng
Kebersamaan itu tak lengkap rasanya bila tak menggandeng mereka yang lemah, jangan kalian lupa pada yang kurang, menuntun yang buta, agar bisa melangkah bersama-sama. Jika sudah capek maka junjunglah (boponglah) yang audah letih atau capek, lha kabeh iku ora bakal iso kelakon mergo jagat e peteng.
Yen liyane ngumbar angkara
Ben dhewe milih nyebarke tresna
Biarkanlah yang lain mengumbar nafsu angkara, kita mah bisa saja menyebar kebahagiaan. Zaman sekarangpun banyak ujaran kebencian, dan mari bentengi diri kita dengan kebahagiaan.
Jo dipikir, jo, jo, dipikir
Warna kulit agama, guyub rukun tepaslira
Jangan pernah berpikir, warna kulit ras agama dan budaya, saya pernah belajar dari sesepuh SARDA JATENG, "Agama, ras, suku, budaya, kukit, asal, ataupun apa itu tak penting, anda di sini rescue saya juga rescue" jadi itu tak menjadi penghalang untul menolong atau berbuat apapun
Yo dho mikir, yo, yo, dho mikir
Crah gawe bubrah, rukun gawe sentosa
Ayo mikir doh dipikir, mbokyo di pikir, perkoro kui marai gawe rusak, rukun bisa membuat bahagia. Pernah kalian berdebat dengan seseorang yang tak kunjung usai dan menimbulkan rasa kebencian yang amat dalam, itu bisa membuat perpecahan. Coba pikirkan untuk meminta maaf pada orang, saya pernah kenal orang dia penjaga kucingan dekat bang ijo genuk, dia pernah bilang sama saya "mas mbesok yen melbu neng ndi nggon, nak iso di salami kabeh, porah iku nggon SK, JUDI, NONTON, SAMBUNG, KUCINGAN, PARKIRAN, WARUNG opo nang ndi nggon, di salami" dan saya sekarang menerapkan perihal itu.
Sedulur sedulur
Aja dha udur yo sing akur
Akurlah kalian pada saudara atau sedulur kalian, bahwa saudara tak akan tega dan tak akan terima atas penderitaan kalian, mereka yang peduli pertama kali pada saudaranya. Pernah dulu waktu kecil, kira kira kelas 2 SD, karna saya mutung nggak mau bangun sekolah, bapak marah sama saya, sampai semua mainan truk saya di injak sampai pecah berkeping keping. Kakak saya yang pertama bioang pada ibu (beliau sudah kuliah waktu itu, skripsi kalau tidak salah) "buk mbok di adusi terus di jak lungo, men ra di amuk bapak" bapak tau, langsung saya di seret seperti kambing dalam keadan telanjang mau di cemplungin ke got. Seketika mas saya langsung berlari dari belakang dan menggendong saya (menggondol saya dari bapak) untuk di lindungi, saya masih ingat peristiwa itu, dan betawa tak teganya kakak saya waktu itu, anak kecil yang seharusnya merdeka tapi dia harus menerima siksa.
Sedulur sedulur
Welas asih padha ditandur
Belaskasihan harus di tanam, tau ketua IPNU PCNU KOTA SEMARANG (Ahmad sibahul khoir) sebelum saya berkenalan dengan dia, saya pernah berjumpa dengan orang seperti dia, penjual es tung tung yang umur 90 memakai gerobak songkro kebo yang di tarik menggunakan sepda onthel dan tak pernah memakai sandal dan selalu memakai topi caping gunung, dan lewat di desa saya pada waktu akan maghrib. Bapak menghentikan beliau untuk beli eskrim (waktu dulu es tung tung sudah berasa eskrim menurut saya) beliau mengajarkan saya akan artinya berbagi, bapak memberikan dia makan dan memberikan sandal khasnya (sandal jepit swalo yang di atasnya di potong segitika kecil untuk tanda), dan si mbah penjual bilang sama saya, yang samar samar masih ku ingat kata katanya, "pak kulo niki mboten gadah nopo-nopo, amung sadean ngoten sak onone, lamun kulo gadah rejeki katah, kulo mampir panti, eskrim e niki kulo bagike" ketika saya kenal dengan sibah, pernah suatu ketika ada acara, nasi sisa hampir 50 bungkus, beliau menyuruh saya untuk berhenti pada tukang becak dan membagikannya, tapi sayang, pangkalan becak waktu itu sepi, saya turun di terminal penggaron, banyak anak punk yang lagi jagongan, akhirnya saya berikan pada mereka.
Menang dadi areng
Kalah dadi awu
Marang sedulur
Rasah dha padu
Menang jadi arang, kalah jadi abu, kepada sedulur dilarang padu, ketika saya mengetik lagu ini, lagu yang saya putar juga sama, dan waktu sampai di hal ini, lagu yang saya dengarkan juga sampai di lirik tsb. Dalam hal ini saya pernah belajar, sebuah kepemimpinan akan kembali pada masa terdahukunya, jika sudah lengser, apakah kursi akan tetap kita duduki? Tidak kan, menang kalah dalam permainan pun wajar. Piala dan piagam hanya sebuah simbol penghargaan.
Ora sanak - ora kadang
Yen mati melu kelangan
Agegaman kamanungsan
Migunani tumraping liyan
Walaupun bukan sanak sedulur, terkadang kalo mati juga merasa kehilangan, amerga kemanusiaan saling berkaitan. Saya punya teman namanya mujib, di waktu TK bobotnya sudah hampir 100kg mungkin saya waktu itu masih 12kg. Dia meninggal karna terkena penyakit DB, waktu itu semsteran TK, dia yang biasa di buat bercanda teman teman kini sepi tak ada dirinya, mungkin dia sedang menahan rasa sakit, jam 9 buguru datang mengumumkan kepada kami bahwa teman kami telah berpulang padanya. Untukmu mujib semoga kau tenang di sana RIP MUJIB,
Bedha guru aja nesu
Bedha bapa ora papa
Sing penting tunggal tinemu
Bedha iku kodrate menungsa
Beda guru jangan marah, beda bapak tidak apa apa, yang penting tunggal bertemu karna beda adalah kodrat manusia. Siapa yang bisa menghindari kodrat? Sama halnya dengan sya pernah mendapat dompet isi 300 tanpa id, yg saya temukan hanya alamat rumah, ketika saya datangi ternyata beliay sudah pindah kontrakan, kalo kata orang pasti bejo seng nemu nasib seng kilangan. Waktu pulanh saya lewat jalan sriwijaya depan wonderia, kulihat anak kecil menangis di depan tamannya, ku dekati, ternyata tertinggal orang tuanya, ku belikan eskrim dengan uang tadi karna tak ada uang, ku tunggu 1 jam 2 jam 3 jam sampe sudah jama 5 sore, ada mobil polisi berhenti. Keluar orang tuanya dari dalam, si anak langsung memeluk, dan sembari mebenahkan tas saya dompet yg saya temukan jatuh, si ibu berkata kok persis dompet saya dek ilang 2 hari lalu di temat t, isi 300ribu ada alamatnya, sontak saya kaget dan menjawab, iya bu persis yang ibu utarakan, tapi mohon maaf uangnya udah terpotonh 20ribu buat beliin jajan si adek karna gak punya uang, sambil menyodorkan dompet, si ibu mengambil uang 2 lembar 100 dan 1 lembar 50,ini buat kamu, ibu 30ribu aja asal anak ibu gpp, juga yang nemuin dompet kamu, sungguh peristiwa yang tak di sengaja bukan.
Awake dewe kabeh sedulur
Nyawiji siji ing guyub lan rukun
Tansah ngajeni lan ngopeni
Gugur gunung hanjaga pakerti
Kita semua adalah saudara, saling guyub rukun dan menghormati serta ngrumati, tangan sudah capek mengetik di hp, tapu masih kurang 2 lirik, semangat... Pernah kalian punya tunggal wayoh, saudara yang di ambil dari beda ibu atau bapak dan di adopsi? Mereka juga saudara kitawalaupun beda latar, tapi bisakah kita guyub dan rukun, menjaga dan menghargai?
Sedulur sedulur
Aja dha udur yo sing akur
Sedulur sedulur
Welas asih padha ditandur
2 lirik dibatas sudah saya terangkan diatas
Untuk cerita selanjutnya bisa request di kolom komentar atau PM, untuk info lebih lanjut silahkan kunjungi elbahroel.blogspot.com